tante poni datang lagi

Tante Poni yang kreatif nan destruktif beraksi lagi kali ini! Selama liburan, gue mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang (gue anggap) kreatif. Beberapa kegiatan yang melibatkan kreativitas yang kadang terlalu dipaksakan itu adalah :

1. Membuat Daily Planner sendiri. Sebelumnya, gue jarang pake daily planner atau agenda buatan toko karena berat, kaku, ribet, dan desainnya kurang sesuai sama selera gue. Makanya gue iseng-iseng bikin daily planner sendiri. Gampang banget caranya. Tinggal bikin master desain halamannya terus dipotokopi sesuai jumlah yang lo inginkan. Untuk cover depan dan belakangnya lo bisa desain sesuka lo. Tinggal dilaminating, terus di jilid atau di spiral sama kertas isi yang tadi udah dipotokopi. VOILA!

Setidaknya menurut gue DIY planner ini cukup bagus, enteng, praktis, efisien, fun, sesuai selera gue, dan JAUH lebih murah dibandingin planner bikinan toko. hehehe.
2. Membuat bantalan iPod sendiri. Karena gue lagi bokek abis ngeborong buku dan ga mampu beli soft jacket buat iPod gue, maka gue berinisiatif membuat sendiri pelindung bodi iPod gue yang terancam lecet-lecet karena sering ditaro dengan cara semi-banting. Lagi-lagi ini gampang dan murah banget. Gue cuma ngebungkus iPod gue dengan sampul plastik agak tebel yang biasa dipake buat nyampul buku-buku gue. Udah gitu, gue tempelin renda-renda yang agak tebel di atas plastik itu, di bagian belakang iPod. VOILA!

Dua keuntungan, screen protector jadi-jadian dan tambahan lemak untuk mencegah lecetnya si iPod ketika ditaro atau dibawa. Hehehe. Menurut gue soft jacket jadi-jadian ini cukup amanlah sementara ini (atau selamanya).

3. Menghias sepeda neng Kayla buat parade sepeda hias 17 Agustusan di komplek rumahnya. Aduh sayangnya gue gak inget buat poto hasil karya gue yang ini. Tapi yang jelas, lagi-lagi gue memergunakan barang-barang yang tersedia di rumah kayak kertas krep, payet, manik-manik, bola-bolaan plastik, balon, bendera kecil dan mahkota mainannya neng Kayla. Gue pikir, daripada beli? toh cuma buat sehari. ya nggak sih? hehehe. Hasilnya lumayan heboh (dan norak) kok. Esensinya kan, heboh, stands out. hahahah.

Kegiatan (sok) kreatif gue lainnya adalah :
– Menghias kado buat temen-temen nya neng Kayla yang ultah, + kartu ucapan dengan korsase jadi-jadian dari renda bekas.
– ‘Jalan-jalan susah’ ke Bandung sama temen-temen SMA gue. Seru! dan jauh dari foya-foya karena emang mau sok-sok backpacker (tapi cuma nyampe Bandung) heheheheh.
– Jadi bendahara RT dan panitia acara di komplek rumah. (OMG Gaol abesh deh!)
– dan, BIKININ FACEBOOK BUAT ABAH.

hehehehe! dibanding semuanya, ini yang peling heboh. Ini inisiatif gue sendiri biar si Abah tambah GAOL dan bisa ngobrol sama temen-temen lama di kantor, kampus dan SMAnya. Si Abah yang, gue akui, rada gaptek, ternyata cukup antusias menerima virus ini yang dulu sering dipertanyakan esensinya oleh beliau. Sekarang beliau malah keasikan update status, comment, chat, sama browsing. Hahahahah. Resmi sudah, ada kegiatan baru dalam daftar ‘Mengisi-Hari-Hari-Pensiun’ Abah. Shalat, Ngaji, ke Masjid (secara, ketua masjid), jadi ketua PPS pemilu, jalan-jalan, nganter anak-istri-cucu, main game, dan FACEBOOK! hehehe.Kalo mau add (ih iseng banget), alamatnya ‘sofyan qizwini’. Fotonya bokap-bokap pake baju koko sama kopiah. hehe.
————————————————————————————-
Mengisi liburan bagi gue juga berarti melahap buku-buku. Makin kesini gue makin menyadari kalo gue lebih terhibur dengan buku daripada dengan musik atau senam lantai (lah?). Mungkin karena gue orang yang sangat visual. Hal-hal yang bisa dinikmati dengan mata seperti buku atau film lebih menarik buat gue daripada musik apalagi senam lantai. Maka, seperti beberapa postingan sebelumnya, mungkin gue akan terus bagi-bagi info tentang buku-buku menarik yang pernah gue baca. Ini ada dua novel yang baru-baru ini gue baca:
The Lucky One
Author : Nicholas Sparks

Kalo gue nyebut ‘A Walk to Remember’, ‘Nights in Rodanthe’, dan ‘The Notebook’, lo pasti ngeh kan? Yap, film-film tersebut diangkat dari novel-novel ciptaan Nicholas Sparks. Yang gue suka, Sparks gak pernah terlalu mendayu-dayu dalam bercerita walopun genre bukunya cenderung ke drama ataupun romance. Bahasanya enak dan walopun ceritanya simpel, tapi Sparks cukup jago dalam menciptakan suasana dan menggambarkan karakter tokoh-tokohnya. Udah gitu, premis ceritanya lumayan unik. The Lucky One bercerita tentang Logan Thibault, seorang U.S. Marine yang menemukan foto seorang gadis yang sedang tersenyum, di tanah berlumpur di Irak ketika ia sedang bertugas. Setelah menemukan foto itu, Thibault mengalami serentetan keberuntungan dalam hidupnya. Dari memenangi permainan kartu sampai terselamatkan dari maut peperangan. Setelah selesai bertugas, Thibault terus menyimpan foto tak bertuan itu dan akhirnya terdorong untuk menemukan gadis dalam foto itu dengan sedikit sekali petunjuk. Novel ini menceritakan tentang perjalanan Thibault, pertemuannya dengan gadis dalam foto tersebut, dan bagaimana kisah antara keduanya lalu berkembang, disertai konflik-konflik lain. Ceritanya unik, simpel, tapi endingnya lumayan twisting. Ada satu kebiasaan gue kalo baca buku fiksi. Otak gue akan secara naluriah mencocokkan karakter fisik tokoh-tokoh dalam buku tersebut dengan aktris atau aktor sungguhan. Jadi, selama gue membaca buku tersebut, gue akan membayangkan si aktor atau aktris ‘anu’ yang berperan menjadi tokoh-tokoh tersebut. Untuk buku ini, gue kebayang Jared Padalecki sebagai Thibault dan Claire Danes sebagai Elizabeth, cewek dalam foto itu. hehe. Bebas kan?


We’ll Meet Again
Author : Mary Higgins Clark

Satu hal yang paling mencolok dari buku-buku Clark adalah judulnya yang sangat romance. Kesannya buku-buku dia berisi cerita mendayu-dayu penuh cinta dan airmata. PADAHAL, Clark umumnya menulis cerita kriminal yang penuh suspense dan konspirasi. YES, my favorite genre! Khusus untuk buku ini, cerita berkisah tentang Fran Simmons yang harus membantu teman masa SMA nya, Molly Lasch, untuk membuktikan kebenaran. Molly dipenjara selama lima setengah tahun karena dituduh membunuh suaminya, dr. Gary Lasch, yang berselingkuh dengan perawat muda di rumah sakit milik Gary. Setelah keluar dari penjara, Molly bersikukuh menyatakan bahwa walaupun ia tidak bisa mengingat jelas kejadian pada malam kematian Gary, ia yakin ia tidak membunuh suaminya itu. Dalam penyelidikannya membantu Molly, Fran semakin terlibat dalam konspirasi dan intrik dalam tubuh organisasi manajemen kesehatan besar di Connecticut yang tidak hanya mengejutkan, namun juga mengancam nyawanya.
Ah, gue suka banget cerita ini. Fakta-fakta mengejutkan disampaikan perlahan-lahan dan diakhiri dengan twisted ending yang menambah kepuasan membaca. Top. Tapi bagi gue, ada istilah-istilah inggris yang agak sulit dimengerti karena berhubungan dengan hukum dan medis. Jadi gue sempet check and recheck saat baca buku ini. Untuk buku ini, gue membayangkan Tina Fey sebagai Fran Simmons, dan Nicole Kidman yang sedikit lebih muda sebagai Molly.

6 thoughts on “tante poni datang lagi

  1. bagus, anak berguna.
    gw blom sempet bikinin buat emak gw soalnya bakal repotan pake lappie 😀

    pinjem dong bukunya! gw malah lagi keranjingan baca buku2 clara cng sama alberthiene endah.

  2. wah brarti abah skrg bisa chatingan sm bokap gw di fesbuk dong. dia jg kmrn baru bikin fesbuk soalnya. tapi gw bukan anak berbakti kyk lo, bokap gw diajarin sm temen kantornya. hahaha..

    gw tau,nya, knp lo ga foto sepeda neng kayla, pasti krn sepedanya dangdut bgt sampe2 mata panitia joget2 ngeliatnya. hahahha..

  3. @arta
    lo sih sesat ta. bisa lupa ngaji bokap gue kalo keasikan main game hahaha.

    @dachi
    itu juga si neng kayla udah mau diamuk massa gara2 sepedanya mengganggu pemandangan.

    @nggol
    sip nggol. add aja si abah. kalo dia ngga lupa cara approve. hahaha

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s