Kedua buku ini berkisah seputar satu tema besar, yakni, spiritualitas seorang Astria, gadis cantik yang konon merupakan titisan Ratu Sima. Fira Basuki, as she always does, memasukkan unsur budaya Jawa yang kental dengan hal mistis dan spititual. Saya sendiri merasa pada dwilogi ini unsur tersebut diberikan porsi yang sangat besar dan bukan hanya sebagai pendamping cerita seperti biasanya. Untuk pembaca yang sebelumnya tidak pernah membaca karya Fira mungkin akan sedikit bingung, kaget atau kesal dengan ‘ocehan mistis’ yang tersaji di dalam buku. Namun jika dimaknai lebih lanjut, pembaca dapat melihat betapa dalamnya pengetahuan penulis tentang kebudayaan Jawa. ‘Ocehan’ tersebut justru menawarkan perspektif baru bagi pembaca mengenai asal-usul dan filosofi dibalik kegiatan adat jawa yang seringkali dianggap melanggar ketentuan agama.
Tapi memang penggemar Fira sekalipun mungkin agak sulit mencerna kisah di awal buku Astral Astria karena alur yang bergerak maju-mundur dan percakapan yang tidak jelas pelakunya. Namun ketika pembaca sudah tahu tek-tok atau ‘rumus’ membacanya, niscaya mereka akan menikmati dwilogi ini. Ungkapan yang paling tepat mungkin Okashii kedo ii yo, aneh tapi bagus kok. Cocok untuk pembaca yang lebih menginginkan filosofi dan kontemplasi dalam suatu jalinan cerita serta menomorduakan alur standar. Dan satu lagi, menurut saya desain cover kedua buku ini digarap dengan apik. Sangat indah, nyeni dan catchy.
setiap kali ke toko buku, gw selalu tertarik sm dwilogi ini, karena pengarangnya Fira Basuki. tapi gw emang udh ada feeling klo bakal bingung baca ini novel. hahahaha. makanya akhirnya sampe sekarang ga pernah baca keduanya..
hahaha. minjem aja dulu mendingan dach.kalo beli takut nyesel. ato lo kasih paha aja mas2 gramed nya. ntar dikasih gratis. hahahaha.
udah gw kasih paha gw, tapi mas gramednya bilang “maaf mbak di agama saya, itu (paha babi) haram.”
wakakakaka..
wah jadi kepincut pengen baca juga…
aku beli satu, kamu beliin satunyah lagi….jadi pingin baca juga (padahal dah punya lama dan ngejogrok aja di lemari buku)
Jadi inget buku fira basuki jendela-pintu-atap sama biru.
Ah, nya, gue aja baru tau buku dengan cover catchy itu bukunya fira basuki.
Gue kira pengarang 'standar' makanya gue liat, sentuh, dan baca bagian sinopsis di sampul blkng pun kaga! Hahahah