Swimming Pools

Setiap gue tidur, gue hampir selalu mimpi. Kadang mimpi gue blur, tapi lebih sering jelas banget sampai detil-detil sepele nya pun gue inget. Awalnya gue sok-sok bikin jurnal mimpi buat mencatat itu semua. Tapi belakangan gue malah keseringan lupa nyatet dan terlanjur malas menumpahkannya dalam tulisan. Haha.


Tapi khusus mimpi tentang kolam renang ini, gue inget banget semua detilnya, para pemainnya, dan jalan ceritanya yang beyond absurd. Mimpi ini gue alami pas bulan puasa kemarin dengan dream clarity yang begitu vivid, crystal clear.

SWIMMING POOLS

Ruang keluarga gue tiba-tiba berubah jadi salah satu dari belasan kolam renang di sebuah penginapan. Ada nyokap, oom, tante, kakak-kakak dan ponakan-ponakan gue ngobrol sambil berendam. Setelah gue dan ponakan gue Shauma (3) keliling-keliling dek kapal yang tidak stabil akibat ombak laut, gue mendapati my uncle’s first wife tried to stab his second wife. Gue berteriak kencang utuk menggagalkannya.
Setelah keadaan mulai tenang, keluarga gue kembali ke cottage. Gue bertemu Bochan (SMA) yang minjem handphone untuk Facebook-an. Gue sempat salah ketik jadi “Facebox” dan Bochan gemes banget nyuruh gue cepetan. Saat itu lah gue liat tumpukan surat dari Nanien (kampus), di meja. Lescha (kampus) tiba-tiba datang dan ngajak renang di kolam renang sebelah. Ukuran kolam itu lebih mirip jacuzzi dan sudah dipenuhi sekitar sepuluh pria dan wanita metroseksual yang lagi party.
Akhirnya kami memutuskan untuk ke kolam paling besar di tengah arena. Untuk sampai di kolam itu, kami harus menembus sebuah auditorium yang sedang dipakai workshop. Turns out, Zanet (kampus) lagi jadi panitia di acara tersebut. Zanet dan Lescha tukeran nomor handphone, dan Zanet tidak pernah mengembalikan handphone Lescha. Sebelum masuk ke pintu auditorium, kami juga sempat melihat Icha (kampus) baru selesai workshopdan pergi ke luar ruangan lewat pintu lain. Tiba-tiba salah satu teman Lescha yang badannya kurus dengan jilbab coklat muncul dan mau ikut renang bareng. Kami pun janjian ketemu di pinggir kolam karena dia harus ambil ikat rambut dulu.
Kolam besar ternyata lagi ramai juga. Banyak orang berjejer di pinggiran kolam sambil teriak-teriak seperti nonton bola. Ketika gue mengintip apa yang sedang mereka soraki, gue melihat sejumlah orang lagi telungkup di tengah kolam dengan rambut mengembang gimbal acak-acakan. Sesaat gue pikir orang-orang lagi menyoraki sejumlah mayat yang mengambang. Sick. Ternyata orang-orang di kolam itu lagi lomba nyari koin di dasar kolam. Turns out kaki mereka tetap memijak dasar kolam yang dangkal di bagian tengah, dan bukan mengambang seperti pemikiran awal gue.
Gue dan Lescha malas renang di situ. Ramai, airnya keruh dan kami cuma kebagian tempat yang dalamnya tiga meter di pinggir kolam. Gila apa? Untung gue sempat melihat teman Lescha dan ngasih tahu kalau kita mau cari kolam lain. Akhirnya kami mendaki tangga ke bukit kecil. Hujan mulai turun. Deras banget sampai penglihatan gue kabur. Anehnya Lescha dan temennya kelihatan baik-baik aja. Mereka mendaki sekitar tiga meter di atas gue sementara gue ngos-ngosan sambil pegangan pinggiran tangga.
Sesampainya di atas, we spot a fine pool down there. Sebuah kolam arus yang nggak terlalu ramai. Meskipun nggak bawa ban, kami memutuskan untuk renang di sana. Ternyata untuk sampai ke sana, kami harus LOMPAT dari ketinggian. Teman Lescha berubah jadi cowok band dengan celana ngatung, t-shirt dan topi. Dia lompat duluan di depan kami. Saat itu lah gue dengar musik pengiring yang gue yakini sebagai Linkin Park dengan lirik “You’re gonna marry a trip to hell” dan sebagainya.
Gue dan Lescha siap-siap lompat bareng sambil pegangan tangan. Tiba-tiba Lescha berubah jadi Nanien and the pool down there didn’t look like a pool whatsoever. Lebih terlihat seperti sofa merah besar. 1,2,3, kami lompat dan tercebur ke sebuah kolam dengan kedalaman tiga meter yang bentuknya persis banget sama kamar nyokap. The wall, the clock, the pictures, the television, all of them. Hanya saja kamar ini dipenuhi air. Nanien pingsan di sebelah gue. Gue garuk-garuk tangannya supaya dia sadar sambil tetap berusaha renang.
POOF
dan gue pun bangun.

interpretation, anyone?

3 thoughts on “Swimming Pools

  1. WTF MIMPI LO NYAAAAA!!!!
    HAHAHAHAHAHAH
    complicated bangettt,
    my fav's is that jacuzzi party! 😀

    tapi emang mimpi kita suka aneh2 gitu ya, beberapa hari yg lalu mimpi gw berkisah tentang my own version of Deathly Hallows Part 2, disitu Voldemort ternyata Dobby dan Ron ternyata gay dan nikah sama Draco Malfoy di Belanda~
    Wtf!

    But seeing your dream like that, i guess you got a lot of things in your mind now, no? 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s