Postingan ini masih melanjutkan kenangan jalan-jalan saya dan suami ke Singapura tahun 2014 lalu. Saya dan suami suka mengunjungi tempat-tempat unik penuh pengetahuan baru yang mungkin tidak masuk ke daftar favorit orang kebanyakan. Saat itu, Science Center Singapore menggoda kami untuk mampir ke sana.
Overall, di sana banyak sekali exhibit menarik tentang sains, simulasi menarik tentang angin topan dan api, sampai demonstrasi listrik tegangan tinggi di Tesla Coil. Untuk foto-foto pun lumayan oke, meski memang nuansanya agak remang-remang.



Usai puas keliling-keliling di Science Center, kami jalan kaki agak jauh ke Masjid Al-Mukminin. Salah satu hal tentang traveling abroad yang paling saya rindukan adalah perasaan tenteram saat berjumpa dengan sesama muslim di masjid. Rasanya, latar belakang ras, negara, bahasa melebur semua ketika kami semua meluruskan shaf dan mengikuti imam dalam gerakan salat yang sama. Masjid Al-Mukminin sangat nyaman dan besar, sepertinya satu gedung bersama pusat kajian Islam.


Usai ibadah salat, kami melanjutkan perjalanan ke Chinatown dan Arab Street. Banyak bangunan-bangunan dengan arsitektur lawas yang cantik di Arab Street. Kami juga bertemu dengan masjid yang lebih megah lagi, yaitu Masjid Sultan.




Menengok lagi foto-foto traveling lampau seperti ini membuat saya menyadari satu hal, kemampuan fotografi kami nampaknya memang cukup meningkat seiring berjalannya waktu. Meski foto-foto kami belakangan ini juga tidak canggih-canggih amat, setidaknya kami masih meluangkan waktu untuk memastikan gambar fokus, tidak buram, dan tidak miring. Hahaha.